Pernahkah anda mendengar bunyi sirine? Atau bunyi lonceng? Atau alarm jam? Itu semua adalah alat pengingat terhadap sesuatu. Tentunya pengingat kebakaran sangatlah penting agar kita terhindar dari bahaya kebakaran. Salah satu yang penting adalah adanya sistem alarm kebakaran gedung sangat dibutuhkan untuk keselamatan. Alarm adalah emergency report yang biasanya difungsikan sebagai penginformasian keadaan darurat. Alarm kebakaran haruslah memiliki ciri khusus dan diketahui oleh semua penghuni. Alarm kebakaran berfungsi sebagai pemberi informasi tentang kebakaran yang sedang terjadi. Alarm kebakaran banyak digunakan di berbagai hunian, termasuk di gedung. PT. Totalfire Indonesia akan membahas mengenai alarm kebakaran khususnya yang ada di bangunan gedung.
Berdasarkan Permenaker No. 02/men/19823, alarm kebakaran merupakan komponen dari sistem yang memberikan deteksi adanya tanda suatu kebakaran. Alarm kebakaran sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: alarm kebakaran audible dan alarm kebakaran visible. Sistem alarm kebakaran terdiri dari: master control fire alarm, alarm bell, titik panggil manual yang dilengkapi dengan breaker glass, detektor, serta sistem sprinkler.
Suara Alarm Pemadam Kebakaran
Berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992, sistem alarm kebakaran wajib dalam kondisi baik dan siap pakai. Selain itu, harus dipasang pada semua bangunan kecuali bangunan kelas 1a (hunian tunggal). Merujuk pada Kepmen PU No. 10/KPTS/2020, apabila menggunakan sistem alarm kebakaran gedung, maka harus dilengkapi dengan sistem peringatan keadaan darurat serta sistem komunikasi internal.
Perlu juga diperhatikan terkait bentuk alarm yang dipasang. Pengelola gedung dapat memilih alarm yang berbentuk seperti lonceng, lampu, maupun suara. Penting untuk diatur tinggi rendahnya suara dan jangkauannya sehingga ketika terjadi kebakaran alarm tersebut dapat didengar oleh seluruh penghuni gedung.
Sistem alarm kebakaran gedung perli diperiksa da dipelihara secara berkala. Hal ini bertujuan untuk menjaga alarm agar tetap baik dan siap digunakan kapan saja. Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa inspeksi secara langsung untuk mengecek kondisi fisik dan keandalan alat saat digunakan. Disarankan pemeriksaan awal di saat instalasi alarm kebakaran dipasang kemudian dilakukan pengecekan setahun sekali yang meliputi kondisi fisik dan uji fungsi secara menyeluruh.
Untuk komponen alarm, dapat dilakukan setiap pekan bulan maupun semester. PT. Totalfire Indonesia berkomitmen untuk menyediakan alarm kebakaran gedung yang berkualitas serta membantu para pengelola gedung untuk melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi alarm maupun sarana sistem kebakaran lainnya.
Sirene adalah alat untuk membuat suara ribut. Sirene berfungsi untuk memperingatkan masyarakat akan bahaya suatu bencana alam dan digunakan untuk kendaraan layanan darurat seperti ambulans, polisi, dan pemadam kebakaran. Bentuk sirene yang paling modern adalah sirene serangan udara, sirene tornado, sirene tsunami dan sirene untuk kendaraan layanan darurat. Untuk sirene pemadam kebakaran biasanya juga digunakan sebagai sirene tornado dan penjagaan terhadap masyarakat. suara dari sirene dahulu kala diproduksi di bawah air karena dihubungkan dengan Siren dari mitologi Yunani. Kini sirene digunakan untuk penjagaan terhadap masyarakat dan peringatan serangan udara. Sirene secara umum ada dua jenis yaitu Pneumatik dan Elektronik.
Sirene biasanya diletakkan menjulang di tempat yang tinggi di ujung atas atap atau di sisi samping pos pemadam kebakaran, di atas struktur bangunan tinggi seperti menara air,ditempatkan menjulang dekat gedung pemerintahan, di tempat-tempat strategis di lingkungan masyarakat, atau ditempatkan secara sporadis di lingkungan masyarakat agar suara peringatan bisa tercakupi untuk semua area. Kebanyakan sirene hanya memiliki satu jenis nada atau suaraMelihat cara kerja sirene secara umum, secara mekanis sirene digerakkan oleh sebuah motor elektrik dengan rotor terpasang pada shaft. Beberapa Sirene versi terbaru secara elektronik digerakkan oleh pengeras suara. Walau begitu versi sirene seperti ini bukanlah versi yang umumnya ada. Sirene memiliki banyak tipe. Beberapa contoh tipe sirene yang umum di Amerika Serikat diantaranya adalah tipe Federal Signal Model 7, Model 2, Model 5, 3T22, Thunderbolt 1003, STH10, STL-10, The ACA Banshee,dan Screamer and the Sterling (sekarang Sentry) sirene Model M.
Alarm merupakan alat yang penting untuk memberikan peringatan kepada setiap penghuni apartemen jika terjadi kebakaran di area gedung apartemen. Alat ini merupakan paling penting dan para penghuni harus siaga dengan suara alarm ini jika berbunyi.
Hydran fire alat ini biasanya terletak didalam setiap lantai gedung apartemen atau pun di luar gedung apartemen, alat ini berfungsi membantu petugas pemadam ketika sedang memadamkan kebakaran, jika terjadi di area apartemen kalian.
Fire Engineer sekaligus Praktisi yang berpengalaman dibidang sistem pemadam kebakaran dan telah mengerjakan berbagai macam proyek Sistem Pemadam Kebakaran, juga ikut bergabung sebagai member aktif di NFPA.
Saksi mata kebakaran di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, mengaku sempat mendengar bunyi keras alarm peringatan kebakaran. Namun tak ada air yang otomatis keluar dari alat sprinkle di langit-langit gedung.
Kemudian ayat 5 poin B isinya lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah.
Setiap alarm darurat memiliki tipe suara tersendiri untuk memastikan bahwa seseorang setidaknya dapat mendengarkan alarm yang dapat didengar saat bekerja di area di mana melihat alarm visual tidak memungkinkan dan sebaliknya.
Setiap kali ada kebakaran yang terdeteksi di kapal oleh awaknya, ia harus menaikkan sinyal alarm di atas kapal dengan menekan tombol api terdekat atau dengan keras dan terus menerus meneriakkan "FIRE FIRE FIRE".
Tindakan yang harus diambil oleh awak kapal setelah alarm kebakaran kapal dibunyikanLanjutkan ke stasiun pemadam kebakaran
Konfirmasikan lokasi kebakaran
Lakukan tugas sesuai yang ditugaskan
3) Alarm Man Overboard
Sinyal suara alarm MOB terdiri dari bel alarm internal kapal untuk 3 dering panjang untuk memberi tahu awak di atas kapal, bersama dengan 3 tiupan panjang pada peluit kapal untuk memberi tahu kapal lain di sekitarnya.
Alarm yang dapat didengar harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat terdengar di seluruh ruang yang dilindungi dengan semua mesin yang beroperasi, dan alarm harus dibedakan dari alarm yang dapat didengar lainnya dengan menyesuaikan tekanan suara atau pola suara.
Alarm suara dan visual untuk sistem pemadam kebakaran tetap CO2 sama sekali berbeda dari alarm kapal lain, alarm suara harus dibedakan dari alarm lain di kapal dengan menyesuaikan tekanan suara atau pola suara.
Warna pada lampu isyarat atau strobo juga memiliki makna dan tujuan khusus berdasarkan Pasal 59 ayat 5 masih di UULLAJ nomor 22 tahun 2009:a. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.b. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah.c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk kendaraan bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek kendaraan, dan angkutan barang khusus.
Giza Dea Putri Ainurrohmah dan Reza Tauhid Hudzillah, di bawah bimbingan Bapak Yusuf Abidin, berhasil menciptakan alrm pendeteksi kebakaran bernama Lamaran si Daman (alarm kebakaran terkoneksi pemadam kebakaran).
Lain dengan alarm pendeteksi yang umunya hanya mengeluarkan suara penanda, alat yang diciptakan Giza dan Reza dapat mengirimkan panggilan telepon otomatis kepada instansi terkait yang nomornya telah tersimpan di dalam alarm tersebut.
Fire alarm system adalah sebuah sistem penanda bahaya terhadap kebakaran yang bekerja untuk mendeteksi keberadaan api yang tidak diinginkan dengan memonitor perubahan lingkungan yang terkait dengan pembakaran. Secara sederhana, cara kerja sebuah fire alarm adalah dengan mengeluarkan signal berupa suara alarm dan indikasi lampu menyala apabila detektor menemukan salah satu atau beberapa tanda kebakaran seperti api, asap, gas, maupun panas.
Tujuan dipasangnya sebuah sistem fire alarm adalah untuk mendeteksi secara dini terhadap kebakaran dan memberitahukan kepada orang disekitar tempat kejadian untuk dapat melakukan evakuasi atau melakukan tindakan darurat dalam pemadaman dan mengkontrol penyebaran api dan asap. Secara umum, fire alarm systems dapat diaktifkan secara otomatis (melalui detector) atau secara manual (melalui Manual Call Point).
Setiap perangkat input yang terhubung ke control panel, akan dikelompokkan berdasarkan zona/group. Cara kerjanya adalah menghubungkan detector dengan control panel utama dengan menggunakan kabel isi dua. Sistem ini berkerja secara pararel, artinya detector yang dipasang memiliki titik awal dan titik akhir. Kesatuan sistem dari titik awal hingga akhir ini disebut zona. Setiap zona biasanya terdiri dari beberapa detector. Apabila detector mendeteksi tanda-tanda kebakaran, maka sistem akan mengirimkan tanda berupa lampu pada zona lokasi kebakaran dan memberikan peringatan dengan membunyikan alarm.
Sistem addressable fire alarm merupakan sistem yang setiap perangkatnya yang terhubung langsung ke control panel (baik perangkat input atau output) mempunyai identifikasi masing-masing (alamat/address sendiri) pada detector kebakarannya. Dengan begitu, apabila terjadi kebakaran, sistem akan langsung mengirimkan alarm dan signal lampu detektor. Kelebihan dari sistem ini adalah kemudahan dalam mencari lokasi kebakaran secara akurat, sehingga dapat segera mengetahui jalur evakuasi yang tepat serta memperpanjang waktu evakuasi. 2ff7e9595c
Comments